Lewat Masalah
11/22/2015 12:41:00 AMYa, begitulah caraku berteman dengan masalah. Berusaha berkompromi dengan keadaan diri sendir. Tenang, Mah, Pah jarak yang ada ini banyak membuatku belajar. Karena kini aku tak bisa lagi merajuk, merengek, menangisi keadaan tanpa ada solusi.
Di seperlima abad ini, aku belajar. Papah bilang, "masalah-lah yang membuat kita terus hidup, jadi punya tujuan untuk solusi-solusi masalah itu". Bahkan mungkin beliau lupa telah mengatakan hal tersebut.
Masalah-masalah ini membuatku bersyukur. Sungguh, aku tidak sedang mengindah-indahkan kata-kata yang terkesan omong kosong. Mungkin mengambil hikmah tepatnya. Bukan berarti masalah-masalah ini telah usai.
Aku pernah menganggap masalah itu relatif. Aku masih dalam pemahaman itu. Jujur, kali ini boleh ku mengiba akan masalah yang kerap ku hadapi akhir-akhir ini. Ya, Tuhan sedang mencurahkan nikmat karuniaNya padaku.
Lewat-lewat tekanan yang sering ku sebut beban ini, aku banyak belajar. Aku sering kali terdiam, walau mencoba tetap sok kuat dengan meremehkan masalah-masalah itu. "Selow, gue masih punya Allah, selow semua akan baik-baik aja". Kemudian datang saat bercucuran air mata mengiba, bertanya-tanya tersesat dalam karunia kecilNya ini.
Sejenak, terlupa, melalui deretan aksara ku coba mendeskripsikan isi hati dan pikiran. Kalau kata orang, aku tepat kurang perhatian, layaknya yang kekinian deretan aksara tersebut jadi bualan di dunia maya. Banyak yang senasib atau entah sudah melayang- melayang diterima dengan makna yang berbeda. Ramai.
Ya, Tuhan berikan ku pelipur lara. Hiburan semu, sejenak ku jadi terlupa tertawa-tawa, hingga selesai tak bearti apa-apa.
Masalah itu aib, terkadang hatus ditutupi, katanya. Aku percaya. Tapi aku tak sekuat itu. Hingga masalah yang membuatku tersadar ada orang-orang yang dengan senang hati setia di sisi. Meleburkan prasangka, kalian memang berbeda, dipilih Tuhan untuk ada didekatku. Karena lewat doa aku belajar optimis.
"Rabbi adkhilni mudkhala sidqin wa akhrijni mukhraja sidqin waj’alli min ladunka sulthanan nasiiran
wa qul ja alhaqqu wa zahaqal bathil innal bathila kana zahuqan"
"Ya Allah, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah(pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong. Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."
Betapa sayangNya Tuhan, teguran diberikanNya. Terima saja dengan senyum ikhlas :)
" Fabiayyi ‘ala irobbikuma tukadziban"
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?"
@amalinair
0 komentar