BIOLOGI : Bioteknologi, Fermentasi Roti
3/09/2013 12:30:00 AM
Bab 1
1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah ilmu
terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia dan
rekayasa genetika untuk menghasilkan suatu produk dan jasa. Pengertian produk dan jasa meliputi produk
industri pangan, minuman, obat, senyawa kimia, pengolahan limbah, peniadaan
pengaruh logam dan lain-lain.
Teknik yang diterapkan
diharapkan dapat bersifat ekonomis, lebih sedikit dalam penggunaan energi,
lebih aman, sedikit residu dan tidak beracun.
Macam-macam teknik pada Bioteknolgi yaitu, DNA rekombinan, fusi sel,
protein sel tunggal, kultur jaringan, inseminasi buatan, kloning dan
fermentasi.
Munculnya suatu ilmu
terapan tersebut salah satunya berguna adalam mengatasi masalah pangan. Teknik fermentasi merupakan teknik yang
paling sering digunakan dalam berbagai pengaplikasian untuk menghasilkan
produk-produk pangan. Dengan agen biologi
berupa jamur atau bakteri proses fermentasi dapat menciptakan bermacam
terobosan baru dibidang pangan.
1.2 Tujuan Penelitian
·
Mengetahui
salah satu bentuk aplikasi dari Bioteknologi.
·
Mempraktikkan
proses fermentasi dalam pembuatan roti.
·
Mengaplikasikan
ilmu terapan Bioteknolgi dalam bidang pangan.
·
Mengamati
dan menjelaskan proses fermentasi dalam pembuatan roti.
·
Menentukan
daya ekonomis suatu produk hasil bioteknologi.
Bab 2
2.
Tinjauan Pustaka
2.1
Fermentasi
Fermentasi merupakan kegiatan
mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.Mikrobia
yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang.
Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter
xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada
pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces
cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang adalah Rhizopus sp
pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak
dan sebagainya. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun
alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran.
Fermentasi menggunakan kultur
alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan
mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang
dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari
singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang diinokulasi dengan
kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui sehingga hasilnya
sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus dikembangkan dari kultur murni.
Kultur murni adalah
mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi dengan sifat dan
karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang dihasilkan
memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur murni
dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh penggunaan
kultur murni tunggal pada fermentasi kecap, yang menggunakan Aspergillus
oryzae pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan
bakteri Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces
rouxii.
Industri fermentasi dalam
pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. mikrobia
2. bahan dasar
3. sifat-sifat proses
4. pilot-plant
5. faktor sosial ekonomi
Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan
tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi
asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Fermentasi ada tiga,
yaitu :
1.
Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol
merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan
karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau
minuman keras. Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 +
2 ATP
2.
Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat
adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau manusia, ketika kebutuhan
oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu berat
Di dalam sel otot asam
laktat dapat menyebabkan gejala kram dan kelelahan. Laktat yang terakumulasi
sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara
perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.
3
Fermentasi asam cuka
Merupakan suatu contoh
fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. fermentasi ini dilakukan oleh
bakteri asam cuka (acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang
dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi
alkohol
2.2
Roti
Pengertian roti adalah proses tepung terigu yang
difermentasikan dengan ragi
roti (Saccharomyces cerevisiae), air dan atau tanpa penambahan makanan lain
yang dipanggang kedalam adonan, Kemudian ditambahkan gula, garam, susu atau susu bubuk, lemak, pengemulsi dan
bahan-bahan pelezatseperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain (Haryono,1992).
Manfaat roti diperkaya dengan berbagai macam zat gizi,
beta karoten, thiamin (vit B1), riboflavin (vit B2), niasin, serta
sejumlahmineral berupa zat besi, iodium, kalsium dan sebagainya. Roti juga diperkaya dengan asam amino tertentu untuk meningkatkan mutu
protein bagi tubuh.
2.3 Bahan Baku Pembuatan Roti
1. Tepung Terigu, merupakan
hasil olahan dari gandum, jenis bahan baku yang paling ideal untuk pembuatan
roti, tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung yang
mempunyai kualitas baik, karena tepung terigu mampu menyerap air dalam jumlah
besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang
baik untuk menghasilkan roti dengan remah halus, tekstur lembut, volume besar
serta mengandung protein paling tinggi yaitu berkisar antara 8%-14%. Didalam
tepung terigu terdapat senyawa yang dinamakan gluten.Hal ini yang membedakan tepung terigu dengan tepung
tepung lainnya.
2.
Margarin, pada umumnya dibuat dari minyak nabati. Margarin
merupakan emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan garam. Margarin memberi
cita rasa gurih, mengurangi remah roti,mempermudah pemotongan, serta dapat
memperlunak kulit roti, berfungsiuntuk memperpanjang daya simpan, memperkeras
tekstur agar tidakmeleleh pada suhu kamar, dan mempertinggi titik didih untuk
memenuhitujuan pengovenan.
3.
Air, merupakan
komponen penting dalam bahan baku pembuatan rotibakery, karena air dapat
mempengaruhi penampilan, tekstur, serta cita rasamakanan, kandungan air dalam
bahan makanan roti ikut menentukanacceptability, kesegaran, dan daya tahan
bahan, kandungan air padaproduk roti di tentukan pada saat penggolahan dimulai
penggadonan, airsangat menentukan pada pengolahan makanan roti, tanpa air
pengolahanmakanan tidak dapat berlangsung, Air pada proses penggolahan juga
dapat berfungsi sebagaipenghantar panas dan pelarut dan sebagai media reaksi
antara glutendengan karbohidrat,
4.
Ragi, adalah bahan penggembang pada adonan yaitu
sebagaibahan tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan
kue,menambah volume pada adonan, dan pada saat adonan dipanggang dapatlebih
menggembang, jika bahan penggembang dicampurkan kedalam adonan maka akan
terbentuk gas karbon dioksida, gas inilah yangkemudian terperangkap didalam
gluten (komponen protein yang ada dalamtepung terigu) sehingga adonan menjadi
menggembang karena gas yangdihasilkan semakin lama akan semakin banyak.
5.
Telur, adalah suatu bahan makanan sumber protein hewani
yangbernilai gizi tinggi.untuk dunia kuliner, telur berfungsi sebagaipengembang
adonan, membentuk warna, perbaikan rasa, menambah nilaigizi, sebagai pelembut
atau pengempuk, sebagai penambah aroma dan zatgizi.
6.
Gula, adalah karbohidrat murni yang tidak tersusun atas
nutrient lainnya seperti, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Fungsi gula sebagai makanan ragi, memberi
rasa, mengaturfermentasi, memperpanjang umur roti (shelf life), menambah
kandungan gizi, membuat tekstur roti menjadi lebih empuk, memberi daya pembasahan
pada roti dan memberi warna cokelat yang menarik pada kulitkarena proses
maillard atau karamelisasi.
7.
Susu, tujuan pemakaian susu dalam pembuatan produk bakery
yaitu untukmemperbaiki gizi karena susu mengandung protein (kasein), gula
laktosadan kalsium, memberikan pengaruh terhadap warna kulit
(terjadipencoklatan protein dan gula), digunakan untuk mengoles permukaan
roti,memperkuat gluten karena kandungan kalsium, menghasilkan kulit yang enak dan crispy serta bau aromatik.
Bab 3
3.
Metode Penelitian
3.1
Jenis Penelitian
Mengamati dan mempraktikkan proses fermentasi sebagai bentuk Bioteknologi
Mengamati dan mempraktikkan proses fermentasi sebagai bentuk Bioteknologi
3.2
Waktu dan Tempat Penelitian
tempat
: kediaman salah seorang anggota
kelompok
tanggal
: Jumat, 18 Januari 2013
waktu
: pukul 16.30 s.d. 20.00 WIB
3.3
Metode Kerja
3.3.1
Alat dan Bahan
Alat:
·
Baskom
·
Mangkok
·
Timbangan
·
Oven
·
Loyang
·
Sendok,
garpu
·
Pisau
Bahan adonan roti:
·
1000
gr tepung terigu
·
22
gr ragi instan
·
2
sdm susu cair
·
200
gr mentega
·
3
buah kuning telur
·
1
sdm garam
·
200
gr gula pasir
·
200
cc air
Bahan pengisi roti:
·
5
buah sosis sapi
·
5
sdm selai stroberi
·
20
gr keju
·
50
gr coklat meses
3.3.2
Prosedur Kerja
1.Siapkan dan takar semua alat dan
bahan yang diperlukan.
2.Tuang seluruh bahan adonan ke dalam
baskom, secara perlahan.
3.Aduk dan campurkan seluruh bahan
perlahan, hingga adonan tercampur, rekat dan menjadi kalis. Kalis adalah pencapaian pengadukan maksimum
sehingga terbentuk permukaan film pada adonan. Tanda-tanda adonan roti telah
kalis adalah jika adonan tidak lagi menempel di wadah atau di tangan atau saat
adonan dilebarkan, akant erbentuk lapisan tipis yang elastis.
4.Kemudian, diamkan adonan. Proses fermentasi oleh ragi pun dimulai. Tutup adonan yang telah kalis dengan kain
basah sehingga kelembapannya terjaga, ± 45 menit.
5.Setelah proses peragian usai,
dilanjutkan dengan pembentukan adonan.
Bagi adonan sesuai selera.
6.Bentuk adonan dengan memberi isi
sesuai keinginan. Olesi bagian luar
adonan yang telah dibentuk dengan kuning telur.
Diamkan adonan ± 10 menit.
7.Olesi loyang panggangan dengan
mentega, letakkan roti yang siap dipanggang pada loyang.
8.Panggang roti dengan suhu 26 °C-100
°C selama ± 45-60 menit.
Bab 4
4.
Pembahasan dan Rincian Dana
4.1 Pembahasan
Fermentasi pada pengolahan roti, menggunakan enzim amilase dan protease untuk
mempercepat proses fermentasi, meningkatkan volume adonan, memperbaiki
kelunakan dan tekstur. Enzim bersumber dari jamur dan bakteri.
Fermentasi adonan didasarkan pada aktivitas-aktivitas metobolis dari khamir
dan bakteri asam laktat. Saccharomyces
cereviceae merupakan jenis khamir
yang paling umum digunakan pada pembuatan roti. Aktivitas mikroorganisme ini pada kondisi anaerob bereaksi
menghasilkan gas CO2 yang penting pada pembentukkan adonan. Gas CO2 yang
dihasilkan selama proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film
gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible
yang selanjutnya menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan
Selama proses fermentasi selain dihasilkan gas CO2 juga
dihasilkan asam-asam organik yang menyebabkan penurunan pH adonan. Karena
tingginya kapasitas penyangga (buffer capacity) protein di dalam adonan,
maka tingkat keasaman dapat ditentukan dengan menentukan total asam adonan.
Proses asidifikasi ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa fermentasi
adonan berjalan dengan baik. Dengan demikian pengukuran pH mutlak diperlukan
dalam pengendalian proses.
Terbentuknya alkohol, penurunan pH, dan terbentuknya metabolit lainnya
secara langsung akan berperan sebagai prekursor flavor dan rasa roti. Akibat
proses fermentasi tersebut dapat menghasilkan roti dengan mutu rasa yang tinggi.
4.2 Rincian Dana
Pengeluaran :
·
1000
gr tepung terigu Rp
10.000,00
·
22
gr ragi instan Rp
8.000,00
·
2
dm susu cair Rp 2.000,00
·
200
gr mentega Rp
5.000,00
·
3
buah kuning telur Rp
4.000,00
·
1
sdm garam -
·
200
gr gula pasir -
·
200
cc air -
·
5
buah sosis sapi Rp
5.000,00
·
5
sdm selai stroberi Rp 4.000,00
·
20
gr keju Rp
4.000,00
·
50
gr coklat meses Rp 5.000,00 +
Rp
47.000,00
Pendapatan :
·
1buah
roti @ Rp 2.500,00
24 x Rp 2.500,00 Rp 60.000,00
·
1
buah roti @ Rp 2.000,00
Rp 88.000,00
Keuntungan :
Rp 88.000,00 – Rp 47.000,00
= RP 41.000,00
Bab 5
5.
Penutup
5.1 Kesimpulan
·
Bioteknologi
merupakan ilmu terapan yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa.
·
Fermentasi
adalah teknik bioteknologi dengan agen biologi berupa jamur, bakteri yang
mengubah senyawa-senyawa secara katabolisme, dengan proses anaerob.
·
Salah
satu produk hasil bioteknologi dengan mengguanakn proses fermentasi adalah
pembuatan roti.
·
Agen
biologi dalam pembuatan roti adalah khamir/ragi Saccharomyces cereviceae .
5.2 Saran
Daftar
Pustaka
http://alexschemistry.blogspot.com/2012/09/makalah-fermenrasi-roti.html
Kusumawati, Rohana dkk. 2012. Biologi kelas XII. Intan Pariwara:
Klaten.
Anonim. 2012. Modul Belajar PPLS PTN IPA. Nurul Fikri: Jakarta.
2 komentar
Makasih, kak~ ^0^
BalasHapusSama samasama:)
Hapus