1 Desember Miliknya
12/01/2016 11:00:00 PMTeruntuk sesosok adik, kakak sekaligus sahabat...
Seperlima abad lebih dua tahun sudah waktu berlalu
Deru nafas berjibaku dengan asa dan cita
Gemerlap dunia merampas indah karunia
Sapa sang sejuk hari ini pun, dihiraukannya
Teramat dalam sedihmu, banyak luka tak berbekas
Tapi ku tau, langkahmu tak'kan tergopoh, kokoh.
Coba mengukir tapak tilas
Mungkin kau ragu, rapat kau simpan semua dalam bisu
Cobalah kau tengok, di sudut penat, di dingin pahit lalu getirnya hari, ada raga yang berjiwa lemah ini.
Tak'kan menyempurnakan jejak, tak'kan mengobati pilu,
yakinmu harus satu
tak perlu ragu, jangan membisu...
Mungkin Ia hilang, mungkin Ia tenggelam.
Ya, karena tak sekokoh dirimu.
Jangan ragu, si lemah ini kan selalu ada.
Bangunkan saja si lemah ini, agar sama-sama berjibaku dengan asa dan cita.
Kelak gemerlap dunia kan jadi bagian dari indah karunia kalian--kau dan si lemah--waktu dan luka-luka bukan halangan
Satu pesan untukmu,
kokoh dan kuatnya dirimu jangan kau jadikan persembunyian,
di seperlima abad lebih dua tahun ini kau harus banyak belajar, tentang keegoisan diri...
Jadilah sejuk pembawa damai,
kemudian bawalah hujan yang deras agar kau jadi egois
1/12/16
22.59
di sejuknya Ngemplak, waktu-waktu beratasnamakan pengabdian alih-alih sebatas tuntutan.
Seperti sejuknya 22 tahunmu, waktu-waktu beratasnamakan hidup alih-alih sebatas menjalani hari.
Ps : "doaku satu atau ah lebih sedikit sepertinya. Jika hidup di dunia ini sehat-sehatlah selalu, kemudian bahagia agar semua bermakna, entah baik atau buruk. Jikalau baik teruskan, apabila buruk hentikan, yang penting bisa kau maknai. Jika hidup lagi setelah kehidupan di dunia yang ada aku dan kau ini, entah bagaimana pun di jalanNya semoga tetap berbahagia juga"
Amin.
4 komentar
ut gaudeant tempus perdendi tempus putamus
BalasHapusApa cup apa?
BalasHapus"Kita mungkin menikmati waktu untuk membiarkan rugi"-gitu?
jangan pake gog translate makanya
HapusLah gimana saya mah newbie aja kak ndak tau apa-apa
Hapus