HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
7/23/2015 01:57:00 AMSelamat malam menjelang pagi.
Menertawakan hidup?
Jika hidup itu mudah, sederhana dan lucu tentu kamu akan bahagia dan awet muda betah untuk terus hidup :)
Papah bilang, "coba mentri hukum dan HAM bangun penjara di pulau terluar Indonesia yang terpencil, jauh dari kehidupan normal tanpa akses informasi apalagi fasilitas hidup pasti kriminal apalagi koruptor ga ada"
Ya Pah, andai hidup semudah itu, sesimpel itu....tapi nyatanya hidup itu lucu dan tak sebercanda itu.
Mamah cerita, "Pah, ceu ** mau nikahin teteh (anak ke-1) butuh dana buat WO masa 300 juta, terus a **** (anak ke-2) juga udah minta nikah. Kita mesti nabung Pah *melirik ke gue*"
"Yhaaa Mah, nanti aku ikut nikah massal aja di Malioboro gratis", jawabku.
Ya Mah, andai jawabanku cukup lucu untuk menetarwakan hidup.
"Ngantuk bgttt. Aku ga tega tidur pas kuliah psikologi dosennya baik banget, padahal ngomongnya lirih meninabobokan"
"Haha tinggal tidur aja ibunya. Sederhanakan aja hidup itu. Klo ngantuk ya tidur haha", nasehatnya bertahun lalu.
Ya Bang, kalau saja sesederhana itu hidup. Sesederhana ketika kamu bosan. Bosan pada percakapan tak berarah kita. Kamu pun menghilang.
Entah sampai pada bosan dalam pengasinganmu dan kembali dengan kata, "halo".
Tidak aku kira kadang hidup tak selalu bisa disederhanakan.
Tegur aku bila pemikiran dan celoteh tak bermaknaku terlalu tak sederhana, terlalu rumit dan tak lucu. Ini 20, "jangan kebanyakan mikir kak", tegurnya. Lantas salah jika aku mungkin memperumit, ya ini terlalu serius, membosankan.
Layaknya yang lain, aku masih sering menertawakan hidup. Betapa lucunya hidup, ketika teman sepermainan kini mulai membuat target-target hidup lucu. Menikah umur 24! Punya suami dokter! Ah, dulu kami masih menertawakan hidup sebatas bernostalgia pada tingkah konyol masa lalu. Sekarang ucapan-ucapan serius itu terasa lucu bagiku.
Betapa lucunya hidup kelak bila sang jodohmu teman sepermainanmu selama ini atau bahkan orang yang menemanimu di hari-hari sekarang kelak hanya sebatas kenangan yang untuk dikenang pun rasanya nista.
Hahahahahahahahahahahahahahaahahahahahahahahahahahahahahaha
Sederhana, bila kamu jelas tak punya perasaan.
Lucu?
Ketika kamu jelas tak pernah memaknai semua yang terjadi, adakah memori tentang yang berlalu. Lucu.
Kamu terlalu lemah dan menyedihkan untuk selalu dibelenggu perasaan dan kenangan.
Sungguh, hidup hanya sebatas kuasaNya dan lucu karena aku, kamu, kita bukan apa-apa di semestaNya. Jangan terlalu serius. Karena terkadang kamu hanya perlu berhenti sejenak, jika tak mampu tertawa, tersenyumlah.
Jujur untuk ini aku belum mampu tertawa. Masih enggan dan malu menertawakan diri sendiri, mengiba pada keadaan yang dibelenggu perasaan dan kenangan. Ya diantara aku dan kamu padahal terlalu lucu.
Kita bodoh atau entah mencoba bijak. Sama-sama belajar dewasa, pada nilai kesederhanaan yang kau miliki dan yang hampir pudar ku punya. Sama-sama saling menjaga.
Atau aku yang terlalu memperumit keadaan, sehingga banyak menerka sambil berharap kuasaNya. Pada doa yang ku sematkan namamu, pada harap yang ku ceritakan padaNya. Ya, aku mendoakan apa-apa tentang kita, sementara kita ini apa? Lucu.
Padahal jauh dalam senyum yang ingin menertawakan kelucuan ini aku sadar, kamu hanya membuat kesimpulan 'sederhana' tentang semua. Ya, seperti katamu, "sederhanakan aja hidup itu".....mungkin kelanjutannya...'jangan banyak mikir, jangan banyak menerka biar sang kuasa yang berkehendak.'
Ya, andai kamu tau Bang, hidup itu tak sebercanda itu. Ada perasaan dan kenangan yang tertinggal hingga muncul doa-doa. Maka cobalah untuk 'mikir' agar kelak semua kelucuan sederhana ini menjadikanmu dewasa.
Aku masih di sini mencoba tertawa.
Hahahahhahahaahhahahahahahhahahahahahahahahahahahahahahahaha
Betapa lucunya hidup kelak, ada atau tanpa kamu.
@amalinair
Atau seperti ini,
"Kamu yang jadi menkumham membangun penjara impian Ayahku, kemudian 'kita' menikah massal di malioboro, selanjutnya bersama menertawakan hidup jika lelah buat semua jadi sederhana istirahat, tidur." Hahaha not funny.
0 komentar