Part 6 (and go on)
9/18/2011 12:48:00 PM“It’s feel long enough from the losingness”
Hampir berbulan-bulan lamanya Aku tidak melihatnya lagi, mungkin Dia sudah ditelan bumi atau tenggelam pergi. Walaupun belum selama lagu Bang Toyib, 3 kali puasa 3 kali lebaran, tapi setidaknya memang sudah 1 kali puasa dan 1 kali lebaran Aku tidak melihat tubuh kurusnya. Aku juga telah lupa dengan suaranya dan sedikit wajahnya. Terakhir kali Aku berkomunikasi (hem.. komunikasi terkesan berlebihan) ketika pertengahan puasa bulan kemarin. Saat Aku melaksanakan ritual tahunan yang tak pernah terlewat yaitu “mudik”.
Dimas bilang, “Kalo mudik oleh-oleh ya”—tanpa titik, koma atau tanda yang lain.
“Iya ka haha, yang deket juga belum tentu dapet,” jawabku dengan setengah bingung kok tumben yaaa ada mention dari orang ini? Memang sedikit menyedihkan karena percakapan singkat ini atau bahkan belum sah dikatakan percakapan, terjadi lewat akun Twitter masing-masing.
Dengan ngocol Dia jawab, “Wooo pelit”--kembali tanpa tanda baca.
“Iya deh ka, nanti kalo ada,” singkatku berusaha untuk tidak ngelantur ngomong kemana-mana atau ngegaring yang nanti pasti di balas cuma dengan satu kata panjang dengan banyak suku kata yang sama HA-HA-HA-HA-HA-HA.
Berhubung waktu itu koneksi memang sepertinya tidak mendukung jadi Aku mengklik kata tweet sampai berkali bahkan menulis ulang dan alhasil Aku mengirim kata-kata tiada makna itu berkali-kali dengan berbagai versi. Tanpa rasa malu atau mungkin sudah tidak punya malu, Aku sama sekali tak menghapus satu versipun.
Dan see... si Dimas Cuma balas tetap dengan menggunakan kata andalan(HAHAHA), “ohahahaha ga papa kok”---apa coba maksudnya emang lagi disconnection juga kali ya?Engga tau deh, apa perasaan gue aja kok ya cuma setiap gue pergi ke kampung halaman tercinta Dia baru mau bertegur sapa, apa jangan-jangan Dia emang bener ngarep oleh-oleh Jhahaha engga tau deh gue?
Klimaksnya waktu sehari sebelum masuk ke sekolah dari libur lebaran, Dimas ada di mimpiku dan memang bagai tamu tak diundang. Anehnya mimpi itu seolah-olah kaya video clip lagunya Taylor Swift- You belong with me, Dimas masih ada di balik rumah berpagar hitam dulu Dia muncul dari balkon kamarnya di lantai 2 rumahnya, lalu Aku ada di jendela kamar yang bukan lantai 2. Sumpah freaaaaaaak abis kan?
Setidaknya mimpi itu merefresh sehari sebelum Aku kembali berkutat di kehidupan nyata di tempat indah namun dalamnya berduri, ya! SEKOLAH.
0 komentar