Part1 (not opening)

8/09/2011 10:38:00 PM

RULES OF MY LIFE

1. MY PARENTS NEVER HAS ANY MISTAKES
2. ALWAYS.. ACCEPT ALL THE MY PARENTS SAID

BOGOR, di suatu malam yang  “kacau balau galau dan ga nyelau**”

Dan pada akhirnya Lala sadar begini selalu pada akhirnya.  Sebesar apapun kekesalan dan kemarahan yang dia keluarkan, akan selalu berujung pada kesalahan yang tertuju pada dirinya sendiri, sang mamah pasti akan menetihkan air mata dan menyudutkannya dengan sejuta kesalahannya selama ini yang mungkin tak terhitung bila dibandingkan dengan sedikit tindakan orang tuanya yang mebuat hatinya agak sakit malam itu.  Apa mungkin ini aturan dalam sebuah kehidupan? Apa ini berlaku untuk setiap kehidupan semua keluarga? Pertanyaan itu tidak akan hilang dalam benaknya. 

“Terlalu banyak aku memendam perasaan, bahkan mungkin aku sudah tidak normal.  Aku sulit sekali mengularkan apa isi hatiku, perasaan apapun, mungkin hanya aku saja yang tiada berkawan untuk berbagi masalah pribadi dan isi hati.”

Entah ini hanya perasaannya, namun nyatanya selalu begitu.  “AKU SELALU SALAH.”
“Mau dikata apa, mereka orang tua. Rasanya sia-sia aku mempelajari sejuta ilmu, yang hanya ada teori.  Apalah itu Sosiologi? Omong kosong belaka, dan apalagi kalau aku berada di jurusan psikologi nantinya.  Ilmu apa yang dapat menentukan tindakan manusia, ilmu apa yang dapat mengendalikan emosi manusia.  Aku rasa ilmu spritual saja, dan yaah ibuku.. spritualnya bisa dikatakan luarbiasa, taat agama, tapi yaaaah.. Itulah ibuku.”

Tertanam dalam pikiran dan benak Lala, iapun yakin lebih dari 50% sikap, sifat dan kepribadian seorang manusia tentu saja dipengaruhi orang tuanya- bukan saja orang tua kandungnya.  Seseorang akan menjadi kasar, karena perilaku kasar orang tuanya.  Minder, karena tidak adanya dukungan dan penghargaan atas apa yang dilakukan oleh anak tersebut.  Dan banyak lagi, karena pada dasarnya setiap perilaku jelek seorang anak adalah karena kurangnya perhatian.

Coba saja saat ini, jika Lala salah  pasti dia yang akan di marahi atau di hukum, Lala pun penasaran pernakah seseorang itu intropeksi diri.  “Seburuk-buruknya aku, memang kadang aku salah dan aku mengakuinya dan aku rasanya pernah meminta maaf pada seseorang, tapi yaaa apa mereka pernah?”.  Dalam benaknya kina berputar berbagai pernyataan dan pertanyaan namun kembali lagi dia harus sadar semua kembali pada dirinya lagi bahwa suatu saat nanti dia akan merasakan hal yang sama dengan menjadi ORANG TUA lagi, dan ide untuk menjadi psiokolog sepertinya cukup bagus agar dia bisa menjadi orang tua yang baik, 
heeem... let’s think first!!  

You Might Also Like

0 komentar

Cari Blog Ini