JOG-JNG
1/17/2014 01:44:00 PM
Bogor, 12.12 masih ditemani rinai hujan sepanjang hari,
basah. Sambil berlindung di dalam
sweater, 25 o C. Pagi ini
disambut deras arus banjir dari jalanan komplek perumaha, ya this was my ussual, well i’m kinda miss
these situations.
Halo Bogor, Im back to
the up-down again!
Setelah kurang lebih 6 bulan gue pulang, wohoo! Jadi apa yang sudah gue lakukan selama 5 hari
dari kepulangan gue ini?
Tidur-makan-nonton-wifian yaaa inilah hidup hahaha. Serius, cuaca yang tidak mendukung ini
membuat gue stuck saja di rumah,
dtambah lagi teman-teman disini belum memasuki masa liburannya.
Oke, gue mau mengawali—sebenernya ini
sudah bukan awal—post kali ini dari perjalanan tidak lama tidak singkat gue
kemarin. Kemarin, tepatnya 5 hari lalu
adalah JOG-JNG bukan JOG-CGK. Tau maksud
gue? Ya, gue naik kereta. Bersama seorang
teman dari UNY gue—kembali—utang tiket yang gue bayarkan sambil OTR (on the rail I mean hehehe). Dia adalah
Dyah sang preman Bogor yang mendayu-dayu di tanah Jogja tapi kalau ketemu gue
premannya kumat.
Gue awalnya mengirimi dia sms
berisi ajakan untuk pulang bersama, kemudian cari-cari tiket murah dari Mandala
Tiger sampai Bogowonto, didapatlah Fajar Utama yang berangkat pukul 7.15 di
Senin pagi. Ayah Dyah yang membelikan
secara online. Kemudian di Kamis dua minggu sebelum keberangkatan gue dan Dyah kopdar
untuk ke stasiun Jogja yang disebut-sebut stasiun Tugu itu.
Bermaksud menukarkan tiket
tersebut, ujung-ujungnya kami nyasar di Galeria mall. Dyah berhasil menghasut gue untuk membeli
sepatu yang sedang diskon di Sport Station dan alhasil gue menunda pembayaran
tiket kepada Dyah hahahaha well my
bad...Prioritas Lin prioritas -__-. Rasa
lapar yang membawa kami ke pusat perbelanjaan tersebut sesungguhnya. Atas dasar itu kami kembali nyasar di Happy
Bee yang menurut gue tak sesuai bagi anak Kost tak tahu diri seperti gue, ya,
kali ini bukan all my bad lah yaaa.
Menghitung hari pun dimulai,
hari-hari gue lalui entah bagaimana UAS berlalu begitu saja tanpa gue
sadari. Tiba di Kamis lagi dan UAS
selesai!!! Tersadar satu semester telah gue lalui dan......ah. Bersama teman kampus gue yang kalem-kalem
kami beringas langsung cao ke Pasar Beringharjo. Di sana gue dan ke-4 teman tersebut
mutar-muter, naik-turun dan berhenti di sebuah kios sudut yang menjual berbagai
kaos-kaos sablon andalan Jogja. Gue membeli
beberapa untuk Papah dan kedua Adik gue.
Dilanjutkan kegalauan si anak cherss Semarang, Frida dalam membeli jaket
denim. Cuaca jogja hari itu, sumpah hot abeeees. Bermaksud menghilangkan
dahaga kami menuju beberapa kafe di seputaran Jogja dan beberapa kafe tersebut
menolak kami karena alasan penuh dan menunggu antrian. Hari itu kita akhiri dengan makan malam di
sebuah tenda makan dekat Fak.Kehutanan langganan kami ber-hahahihi.
Blablabla.....singkat cerita hari
H kepulangan segera tiba. Di Minggu pagi
gue masih disibukkan oleh rapat kerja dari himpunan mahasiswa yang secara tiba-tiba
gue ditunjuk jadi pemimpin rapat. Di tengah
acara gue akhirnya izin untuk pulang duluan.
Sesampai di kostan gue bingun harus gue apakan baju kotor setumpuk
ini?.....dan kalian tahu dengan keputusan bodoh—seperti biasa—gue meninggalkan
setumpuk baju busuk itu untuk sebulan ke depan hehehe. Sekitar pukul 14.00 gue meninggalkan kostan
menuju rumah Oom di Bantul untuk mengamankan motor dan bermaksud berangkat dari
sana.
Pesan singkat dari Dyah menyimpulkan
untuk bertemu di stasiun pukul 6.30 esok hari, namun—kalian pasti sudah tahu—gue
ngaret...sekitar pukul 7.00 gue baru tiba.
Disambut wajah sewot Dyah, kami terburu-buru mencari gerbong. Sambil menarik koper kami setengah berlari
menuju gerbong 1 di ujung kereta. Beberapa
petugas rel dengan ramah menegur gue, mengingatkan agar menjauhi batas pinggir
peron, “heheh buru-buru Pak.”
Sesampainya di dalam gerbong, gue
duduk di dekat jendela dan Dyah di samping gue.
Gerbong sudah hampir penuh dan menurut Dyah kita sial karena di gerbong
ini gak ada yang ganteng. Perjalanan kami
habiskan dengan bercerita mulai dari A-Z kembali ke A lagi. Seputar doi-dia-dan orang ganteng sampai yang
tak ganteng yang mengisi hari-hari kami hahaha.
Di ½ perjalanan kami memesan makan siang yang berbonus Jus buah yang
rasanya fail abis. Lalu di 2/3
perjalanan gue mendownload game tebak gambar kami pun heboh sendiri padahal ini
bukan tipe permainan yang menantang-__-
Sampai akhirnya gue kebelet pipis, so
what? Hehehehe ini cerita kebodohan gue(lagi).
Tiga kali gue mondar-mandir ke
kamar kecil di gerbong bagian depan dan belakang dan gue tak bisa membuka
pintunya—yang gue rasa rusak—sampai akhirnya Dyah pipis duluan dan kembali
sambil menyemprot gue dengan kata-kata premannya, “Wey apaan sih lo?! Bisa
juga, didorong Mal bukan digeser.
Makanya jangan naik pesawat mulu!”
“.....”
Tidak terasa kami telah tiba di
daerah Jakarta dengan disambut penampakan genangan air atau tepatnya bajir di sana-sini. Sebelumnya gue telah menceritakan kepada Dyah
mengenai photo challenge selama
liburan yang dibuat oleh gue dan keempat teman kalem gue. Dan salah satu fotonya adalah foto dengan stranger di perjalanan. Dengan keputusan Dyah, akhirnya gue berniat
foto di stasiun Jatinegara nanti bersama penjaga rel berseragam.
Fyuh...Im coming HOME!!
Tiba di st.Jatinegara, gue
mengeluarkan kamera. Beberapa potret gue
dapatkan dan kemudian gue dihampiri seorang petugas berseragam yang sumpah
sampai postingan ini diketik gue masih mengingat his damnit face!! Mau tahu kenapa gue katain tuh mukanya?
“Mba ngapain foto-foto? Disini ga
boleh foto-foto”
“loh? Ga boleh?”
“Iya ga boleh, harus pake surat
izin.”
“beneran, seirus ga boleh? Saya malah
mau foto sama bapaknya”
“beneran mba ga boleh!”
“yaaah...”
“kalau mau di sana aja mba di luar
sama mas yang itu”
“...”
“dari jogja? Kuliah bu?”
"Sama masnya ajalah udh terlanjur disini"
"Ga bisa, byk cctv tuh tuh"
"Yaaah beneran...?"
"Dari jogja bu? Kuliah?"
"Iya kuliah, apaan ba bu ba bu-_-"
"Oh iya mba mksdnya, smt brp?"
"Baru 1, ini tugas nih suruh foto di
perjalanan..", gua sepik.
"Smt 1? Kok boros yaaa mukanya.."
"Iya emg! Ini kerasnya jd mahasiswa!", sambil jalan
pergi ninggalin.
*di pintu keluar*
"Ga jd mba?"
"Ayo ih foto 1x aja mas"
"Yaudah ntar sore jalan sm saya aja. Ntar boleh deh
foto sm saya berkali2 juga"
.......
"APAAN SIH SAYA SERIUS! MALAH MACEM2!"
Untung Papah segera tiba, bagaikan
penyelamat gue langsung pergi meninggalkan orang rada-rada itu. “Kenapa?”,
tanya Papah yang Cuma gue jawab ah, engga -___-
Gue pun berpisah dengan Dyah yang
memutuskan naik kereta KRL ke Bojong Gede.
Perjalanan panjang gue sesungguhnya baru dimulai bersama Papah. Ya! Welcome
to JAKARTA!! Macet-nyasar, tak terhitung berapa kali gua dan bokap melalui
jalan dan puteran yang sama. Niat bokap
yang kembali ke kantor untuk absen pulan pun harus digagalkan karena jalanan
Kota yang membuat gue sumpah mual banget sore itu. Dengan bijak gue memilih duduk di belakang
tertidur pulas sampai tiba di Bogor, hehehe maaf ya Pah : )
And this is HOME. IM HOME.
Jalan baru.....masih berantakan.
musim hujan...banjir genangan di mana-mana, walaupun ini Bogor.
musim hujan...banjir genangan di mana-mana, walaupun ini Bogor.
Teruntuk rumah-rumah, rumah orang yang gue kenal maupun tidak yang
sedang kurang beruntung. Bersabarlah,
semoga ALLAH memberi RUMAH lain rumah baru tempat di mana kamu bisa merasa
pulang yang sesungguhnya.
@amalinair
Me & Dyah |
0 komentar