Pada suatu pagi segalanya telah tertata kembali, rapi

Seperti rumah baru
telah ku perbaiki
kusen pintu yang telah keropos dan usang,
tembok kusam telah ku warnai ulang,
telah ku sibakkan debu-debu di sofa kecil yang menghadap jendela,
meja di sudut pun telah ku isi dengan beragam panganan cemilan

Segeralah aku mematutkan diri pada cermin di ruang sebelah
memakai kain terbaik meski hitam atau biru tua lagi
memulas pipi bulat dan bibir pecah-pecah ini dengan warna paling ceria

Seperti rumah baru,
Hati ini sudah tertata kembali,
tereparasi, rapi

Semua kecamuk adalah kenang
Kenang pun tak mampu mengganggu tenang
Tenang mengiringi perginya luka dan sesal, hilang
Ku dapati kerjap pagi yang senang

Seperti rumah baru,
Hati ini sudah tertata kembali,
tereparasi, rapi
...

Jadi kapan kau akan mengisi?

Tanyaku yang tak ingin lagi jadi tabah, arif dan bijaksana
...

Ah, belum juga kau tiba
Pukul 17 katamu