Pastika Pogung Residence, Pogung Raya Rasa-rasanya sudah hampir setahun Gue berhenti menulis jurnal seperti ini, walau pada dasarnya sama yha, Lin, lo tetap saja curhat di sana-sini. Tulisan-tulisan di halaman ini masih sama berisi kemenye-menye-an hidup Gue. Katanya, “Mal, manusia harus melalui fase hidup ini. Dari main blog curhat remeh sampah, kemudian berhenti.” Nyatanya gue tidak seperti itu. Tidak bisa lebih tepatnya, dan tidak mau sejujurnya. Melalui halaman ini biar menjadi saksi betapa mental gue yang kadang sakit, menjijikan, sok tegar, sok kuat, dapat berkembang syukur-syukur jadi lebih baik. Sudah kurang lebih 8 tahun, sejak 2009 gue masuk ke dalam dunia ini. Tidak banyak perkembangan, cukup jadi konsumsi pribadi dan pengobat diri saja. Tidak berharap muluk-muluk, media penyalur resah dan pengisi waktu di sela-sela hidup yang katanya amat berharga ini. Astaghfirullah, iya gue ralat bukan katanya gue imani memang amat sangat berharga. Hampir 22 tahun usia gue, jika dirangkum terlihat jelas tidak banyak perubahan dari diri gue yang tercatat melalui halaman blog ini. Belakangan, tulisan di blog ini kurang lebih berisi hiperbolisme dari kisah gue dan kisah orang-orang di sekitar gue. Apakah ini semacam badai romansa dari setiap sudut tanah kesultanan ini? Yap, nyaris 4 tahun juga gue tinggal di daerah istimewa ini, Yogyakarta, Sleman tepatnya. Jadi Amalina apa kabar? Baik. Semoga ke depannya, tulisan-tulisan di sini lebih bermanfaat ya Lin. Oke, Lin. Janji. Yha, gue kembali bermonolog.