Si Bego

2/24/2013 06:53:00 PM

Bogor di hari Minggu yang mendung-mendung tapi gue kegerahan ini.  Disaat gue yakin semua orang yang normal ah nggak normal menurut gue sih, mereka sepertinya sedang belajar sedangkan gue? Penat rasanya sekedar mau buang-buang kata-kata disini.  Menghitung hari yang harusnya jangan gue hitung tapi gue isi dengan hal-hal yang dibutuhkan sebagai bekal, gue rasanya semakin zonk.  Oke ini bahaya! 29°C menuju malam Senin.

-***-

Beberapa hari dari finalisasi pendaftaran SNMPTN.  Gue harus terus menguatkan tekad, meyakinkan diri berpikir optimis.  Walau disisi lain harus siap menerima kemungkinan terburuk, menyediakan jalan pintas lain.  Masih banyak hal-hal yang perlu gue luruskan dan tata.  Terutama tentang beribu kebiasan buruk gue yang harus segera di renew. 

Diantara berjuta beban tersebut entah kenapa gue masih sempat membuat diri sendiri tersayat-sayat dengan menyelami berbagai perasaan yang nol manfaat itu.  Bego jadi paling lemot di kelas A1 juga bego kenapa gue peduli sama hal kecil yang selalu mengusik gue itu.  Ya hal kecil itu memang selalu dekat dengan gue.  Gimana mau enggak peduli atau sekedar melihat? 

Gue muak! Karena gue cuma bisa jadi pengamat, pengamat dari kebahagian mereka.  Oke ini drama, salah satu drama paling menyedihkan di detik-detik nadir ini.  Nadir? Baru kayak gini gue bilang nadir.  Semuanya memang menjijikan, payah banget.  Ocehan nggak jelas teman-teman sekelas gue yang mulutnya panci rombeng, kompor mbledug, radio rusak dan apalah itu pun terasa mengangganggu gue.  Ah hell ya!! 

Rasanya gue mau teriak, maki-maki, ngamuk-ngamuk tapi kan etis.  Gue masih punya kontrol diri untungnya.       Ini tuh pusing, bingung, nggak ngerti dan ah mau guling-guling!!! 

Sedih kan, bego adalah menanamkan harapan pada diri sendiri.  Padahal elo tahu tanaman yang ditanam itu mandul nggak bakal bisa dipanen!! 

Percaya kalau gue memang dianggep perempuan nol perasaaan.  Gue datar, gue kaku, dan bahkan gue maco. Apalah daya gue terima sapaan hangat tercinta dari mereka semua.  Tapi gue normal, normal dengan sedikit berbeda.  Ah! Garuk tembok dan bershower pun tak kan menyelesaikan masalah. 

@amalinair



You Might Also Like

0 komentar

Cari Blog Ini