Spam Saja

12/18/2012 07:05:00 PM


Bogor 16:48, hujan gerimis-gerimis syahdu, 240 C. Sok tegar dengan mengalunkan mp3 bergenre rock, Bohemian Rhapsody-Queen.
-***-
Hari ini? Terlalu telat buat bikin postingan di minggu-minggu mendung dan santai, karena bagi rapot tinggal menghitung hari.  Mengenai hasilnya ah gue pun sudah terlalu pasrah dan memaksakan diri.  Seminggu ini belum resmi masuk dalam hitungan masa liburan semester, tapi memang jelas sudah nggak ada kerjaan, pastilah seperti hari ini gue bangun ketika matahari sudah mencorong terik.  Keluar kamar kayak zombie, ke kamar mandi melakukan ritual kecil yang jelas bukan mandi, mengais-ngais-eh bukan-sedikit mengacak-ngacak meja makan melaksanakan sarapan yang sudah kesiangan. 

Bakalan hina banget gue kalau kebanyakan liburan dan Cuma ngerem di kamar, karena gue bakal ancur-ancuran banget membusuk dengan segala pemikiran dan bayangan sampah tentang si dia atau doi.  Kenapa gue bilang bayang-bayang sampah?  Ya, karena all these stupid things in my mind, slowly make me dying and killing me inside. Hahaha jijik nggak sih? Oke lebay.

Mencoba keluar dari kandang tempat gue bersemayam dalam bayang-bayang itu, gue berniat datang ke acara kumpul-kumpul anak sekelas di fastfood resto dekat sekolah gue.  Di siang yang mendung itu gue nekat pakai motor ke sana.  Sampai di sana dengan beringas setiap satu-persatu teman yang datang di paksa beli kentang goreng tak terkecuali gue.  Dalam hitungan detik setiap makanan yang ada di meja saat itu langsung lenyap, bayangkan betapa beringasnya teman-teman gue ini. Hasil dari pertemuan itu sebenarnya  ngga jelas dan ngga ngerti pasti gue. Tapi yaudahlah biarkanlah mereka yang biasa mengatur kami yang dasarnya jiwa pengatur semua untuk rencana kelas kami kali ini. 

Kemudian siang yang mendung disambut dengan hujan dari gerimis sampai benar-benar yang namanya hujan.  Gue terpaksa menunggu agak reda dengan seorang teman yang melownya lebih dari gue dan sama-sama geek tentang bacaan dan tulisan di bookstore sebelah.  Mulai dari novel, buku hingga majalah fashion¸ resep-resep kue, sampai curhat tentang betapa beratnya hidup di masa-masa ini-hahahaha- gue dan si Dyah ini bahas, tidak terasa sudah hampir 2 jam kita di sana, hasil dari 2 jam yang hampir sia-sia gue membawa pulang novel Negeri Para Bedebah- Tere Liye,  hujan pun rasanya begitu awet walau sudah tinggal menyisakan rintik-rintiknya.  Gue dan Dyah berniat nekat melawan derasnya rintik kecil kala itu, sebentar mampir di penjual dvd bajakan di Baranangsiang, kemudian melanjutkan membeli cimol  PP yang sudah terkenal, pamornya pun mengalahkan gue(ya iyalah!). Hahahaha  kami pun berpisah di bekas gedung mall yang melegenda itu.  Menerjang hujan, di atas kesadaran gue mengemudi sambil terbayang hal random mulai dari dia yang sepertinya menganggap gue angin lalu dan doi yang selalu jadi misteri-________-.

Yaaa.. di detik-detik ini gue sedang mencoba. Mencoba apa?  Mencoba menyadarkan diri kalau ini semua ...semua ini bukan apa-apa.

Gue tahu gue bukan di negeri dongeng yang semuanya bisa dengan magic terwujud atau dengan nangis-nangis cantik bakal happily ever after akhirnya. Ini, kenyataannya terdengar bahkan terlihat simpel bagi elo, bagi semua teman gue yang gue rasa bahkan nggak ada yang mengerti pasti parahnya mereka nggak peduli.  Sedih? Brengek? Yes im such a little girl who maybe deserve this! Kepada semua teman gue yang kebanyakan stuck ke satu orang dan arti kata move on itu susah banget dibuat nyata. 

Hey? Pernah denger kisah seseorang yang punya firstlove dan harus kepisah gara-gara kita harus pindah dan sejujurnya sangat ingin kembali ke kisah itu.  Pernah bertemu cerita seseorang yang menyimpan perasaaan dengan rapi, mencoba mengutarakannya namun setelah disampaikan malah dicampakkan, tapi tetap bertahan mencoba merapikkan perasaan itu kembali.  Atau pernah menjalani romansa antara dua remaja yang baru mengenal kisah kasih yang nyatanya telah menentang segala yang ada dan harus menerima beban yang tidak sewajarnya, yaa kami baru mengenal romansa, tapi kami berbeda.  Keyakinan kami berbeda.

Ya! Itu gue dengan dikelilingi cerita dan kisah simpel mengharu-biru dan itu gue yang mengenal romansa melalui pengalaman yang simpel tapi luar biasa. Apa pengalaman? Bahkan dengan mudahnya, kisah pertama gue yang berhasil membuat gelitikan, kupu-kupu di perut melayang, mungkin tetes sendu yang pedih, gue sebut perasaan itu adalah pengalaman. 

Gue saat itu sejujurnya sampai saat ini nggak mengerti, nggak sadar apa arti dari semua hal simpel yang selalu dipersulit itu.  Mungkin kalian akan muak atau sinis membenci, percayalah berarti kalian adalah makhluk-makhluk menyedihkan yang belum memasuki fase-fase indah yang simpel namun selalu susah tersebut. Bersyukurlah karena telah bisa merasakan senyum-senyum kecil bahkan kepedihan, mungkin itu anugerah Tuhan, tapi gue yakin itu anugerah. Anugerah yang batasannya kadang samar dan kalau terlewat batas akan menjadi beban, beban diri hingga yaa..dosa sepertinya.

Gue sadar gue terlalu hina karena kini kepala gue penat terisi segala tentang dia dan doi.  Kepala yang seharusnya terisi oleh sang PENCIPTA gue.  

Berganti tema...pohon rambutan di samping kolam ikan akhirnya berbuah lagi dan lagi looh. Sini-sini mampir ke rumahku : ) hehehehe kemarin Ines dan Maya mampir ke rumah.  Berhubung ada Maya yang kelakuannya itu unik, absurd kadang abnormal keadaan semesta hari itu pun mengikuti tamu gue hahahaha bercanda May!  Banjir menemani kedua teman gue itu, bagaikan menjelajahi wahana baru si ines ketawa-tawa tapi si Maya yang manis manja -___- nyaris nangis.  Hahahahaha

Oh iya.. awal bulan kemarin bokap gue Ultah loh.  Kasian kadonya malah kehilangan Iphone hiks.
Tapi lebih hiks gue sih.  Tidak ada yang menyedihkan di dunia ini menurut gue, yaitu menciptakan harapan kosong untuk diri sendiri dan kemudian merasa diberi harapan palsu, sementara harapan ditanam sendiri kemudian gagal panen, huhuhu what a beautiful world! Ya, that’s bout me.

Sabar saja
semua pasti baik-baik adanya
Tenang saja
keindahan sering ada pada akhirnya
Eh tunggu dulu! Itu sih penyesalan namanya yang datang pada akhirnya
Oke kalau gitu sebelum menyesal, mari kita tata keindahan yang baik nantinya...
            @amalinair

You Might Also Like

0 komentar

Cari Blog Ini