Jejak Semu
8/24/2012 02:40:00 AM
Meninggalkan kampung halaman terasa berat bagi
gue. Kembali ke kehidupan yang nyatanya
simpel tapi hah huh hah, lo ga tau men? Bukan
Cuma itu......
Sekarang meninggalkan kampung halaman terasa ada
sesuatu jejak yang tertinggal disana, jejak teman-teman semasa kecil gue. Jejak para orang tua yang gua kenal dan gue
tau mereka kini memang benar-benar tua L. Satu hal baru setelah percakapan singkat di
malam takbiran lalu. ‘Dia’ mengukir
jejak baru.
Seperti yang lainnya dia tetap semu walau kadang
berbekas rasa di dalam sini. Rasa-rasanya
gue pernah mendengar namanya, tidak asing kira-kira 4 tahun lalu. Seorang teman dari klub ilmiah SMP juga
pengagum rahasianya. Ya kali ini gue
nggak salah, benar dia orangnya dan artinya dia kakak kelas gua semasa SMP.
Entah mengapa dia membuat jejak-jejak lainnya, dia
memang bukan siapa-siapa, aku bukan siapa-siapa tepatnya. Tapi dia terasa nyata, walau kini mulai samar,
haruskah tetap ku genggam dan kuraih sisa kepingan yang akan segera redup
itu.
Kini dia 2 tingkat diatas ku, sepertinya dia ikut
program percepatan. Dan kini melanjutkan
ke Perguruan Tinggi tidak jauh dari kampung halamanku. Benarkah bila ku ikuti jejak itu, jejak yang
mungkin akan menuntunku untuk hilang arah.
Tanpa mengetahui hal itu dorongan agar aku melanjutkan ke perguruan
tinggi itu banyak ku terima, tanpa niat untuk menjerumuskanku pada jejak semu
tersebut.
Senyum hanya ku rekahkan bila mengingat jejak semu
itu. Tujuan anganku bukanlah semu,
kelogisan ini tanpa perasaan romansa. Mimpi
sebuah pengabdian ini akan kubuat nyata, bukan Cuma semua cerita romansa yang
akhirnya hayalan belaka. Aku tak tau mungkin dirinya akan berpendar menghiasi
sudut lain, bukan hiasan milikku. Atau menjadi
pembangun bangunan manis dari jejak-jejak yang mengubahnya menjadi kastil tempat
memadu romansa, ya Kamu ManisJ.
P.S: “Ibarat makanan kamu tuh jenang Jawa,
kalau minuman tuh kopi yg manisnya pas bgt :$”
@amalinair
0 komentar