Bio: Pengaruh Intensitas Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

7/29/2012 07:51:00 PM


Bab 1
1.       Pendahuluan

1.1   Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan perkecambahan.  Cahaya matahari berperan besar dalam proses perkecambahan, selain itu air, enzim dan hormon juga merupakan faktor-faktor dalam pertumbuhan dan perkembangan. Dalam penelitian ini akan diuji pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau terhadap intesitas penyinaran cahaya matahari.
1.2     Rumusan Masalah
·         Apa pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
·         Bagaimana perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dengan pemberian intensitas penyinaran yang berbeda?

1.3     Tujuan Penelitian
·         Mengetahui perbedaan pengertian antara pertumbuhan dan perkembangan.
·         Menyebutkan manfaat matahari bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
·         Menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dengan pemberian intensitas penyinaran yang berbeda.

1.4     Manfaat Penelitian
·         Dapat menjelaskan berbagai faktor pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dengan pemberian intensitas penyinaran yang berbeda.
·         Menambah pengetahuan dan keterampilan tentang metode dan karya ilmiah dari uji coba mengenai pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

1.5     Hipotesa
(1) Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah.
(0) Tidak ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah.



Bab 2
2.       Tinjauan Pustaka
2.1     Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume, masa, tinggi pada makhluk hidup, karena adanya pertmbahan jumlah sel dan pembesaran sel.  Proses tersebut merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dalam angka, pengukuran dapat menggunakan alat auksanometer.  Perkembangan adalah proses yang menyertai pertumbuhan menuju tingkat kematangan atau kedeewasaan makhluk hidup, merupakan proses kualitatif tidak bisa dinyatakan dengan angka hanya bisa diamati.  Pada proses ini akan terbentuk fungsi dan struktur organ yang jelas.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan tahap perkecambahan.  Perkecambahan dapat terjadi jika kandungan air dalam biji tinggi sehingga terjadi proses Imbibisi.  Air dalam biji akan memacu hormon giberelin yang akan menghidrolisis cadangan makanan untuk menghasilkan energi.  Struktur awal perkecambahan munculnya radikula saat selaput biji sobek.  Radikula merupakan calon akar bagian dari hipoktil, yang akan tumbuh ke atas menjadi epikotil.

2.2     Faktor Internal dan Eksternal pada Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor internal
a.       Intraseluler : gen
b.      Interseluler: hormon
macam-macam hormon pada pertumbuhan dan perkembangan Auksin, Giberelin, Sitokinin, Etilen, Asam Absisat, Asam Traumalin, dan Kalin.
Faktor eksternal
a.       Air
b.      Cahaya matahari
c.       Kelembapan
d.      Nutrisi
e.      Suhu
f.        Oksigen
g.       pH



2.3     Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kacang Hijau


Nama umum: Kacang Hijau
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.


Bab 3
3.       Metode Penelitian
3.1   Jenis Penelitian
Meneliti pengaruh intensitas penyinaran cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

3.2   Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Senin,16 Juli 2012-Minggu, 22 Juli 2012
Tempat : Lingkungan rumah peneliti, A pada tempat terang, B tempat remang-remang, dan C pada tempat gelap.

3.3   Variabel Percobaan
a.    Variabel bebas : letak penempatan tanaman kecambah, label A pada tempat terang, B tempat remang-remang, dan C pada tempat gelap.
b.    Variabel terikat : tinggi batang kecambah, warna daun, jumlah daun, keadaan tanaman.
c.     Variabel kontrol : alat, bahan, intesitas penyiraman, jenis biji kacang hijau.

3.4   Metode Kerja
3.4.1          Alat dan Bahan
·         Biji kacang hijau ( 5 butir pada setiap gelas percobaan)
·         Kapas (media tumbuh)
·         Gelas/ wadah (3 buah)
·         Label
·         Air
·         Alat tulis
·         Penggaris

3.4.2          Prosedur Kerja
1.    Rendam biji kacang hijau selama semalam agar proses Imbibisi terjadi lebih cepat dan maksimal.
2.    Setelah selaput biji robek dan radikula muncul, semai 5 biji pada kapas basah simpan dalam wadah atau gelas.
3.    Lakukan pada ketiga objek pengamatan, beri label pada ketiga wadah.  A tempat terang, B tempat remang-remang, dan C tempat gelap.
4.    Simpan kecambah pada kondisi sesuai label.
5.    Amati tanaman kecambah, catat perkembangan dan pertumbuhannya selama 7 hari dengan intenistas penyiraman yang sama.




Bab 4
4.       Hasil dan Pembahasan
4.1   Hasil Data
Tabel Pertumbuhan
Hari Ke-
Tinggi batang kecambah (cm)
A
B
C
1
0
0
0-0,7
2
0-0,5
0-2
2-4
3
2-3
3-5
3-7
4
2-8
10-14
10-17
5
3-10
15-18
20-25
6
10-15
10-24
11-26
7
14-19
22-26
18-33

Tabel Perkembangan
Hari ke-
Perkembangan tanaman
A
B
C
1
Muncul radikula
Muncul radikula
Kecambah tumbuh tegak, muncul calon daun berwarna kuning
2
Muncul calon daun hijau, kotiledon besar
Tumbuh tegak dengan calon daun berwarna kuning kehijauan
Sepasan daun berwarna kuning
3
Daun hijau dengan tulang daun nampak jelas
Daun mekar dengan warna hijau pucat permukaan rata
Daun kuning dan tidak berkembang
4
Daun berwarna hijau tua, batang tumbuh kokoh dan tegak berwarna keunguan pada bagian pangkal
Batang tumbuh ringkih, daun berwarna hijau pucat
Batang tumbuh menjulang dengan ringkih, daun berwarna kuning pucat
5
Batang tegak dan kokoh, daun hijau gelap dan berfotosintesis
Batang menjulang ke arah sinar matahari
Batang menjulang ke segala arah
6
Tanaman tumbuh
 sesuai ciri awal
7

Keterangan:
A-     Tanaman pada tempat terang
B-      Tanaman pada tempat remang
C-      Tanaman pada tempat gelap


4.2   Pembahasan
Pada data percobaan di atas diketahui tanaman pada keadaan gelap tumbuh lebih cepat dibanding pada keadaan terang, namun keadaannya tidak sebaik pada keadaan terang. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari adalah menekan hormon auksin dalam pertumbuhan sel tumbuhan.
Pada tanaman yang tidak terkena sinar matahari akan tumbuh dengan cepat, namun dengan kondisi warna daun pucat, batang ringkih, dan daunnya tidak berkembang yang dinamakan dengan etiolasi. ketidakberadaannya cahaya matahari, memacu tumbuhan untuk memproduksi hormon auksin yang ditemukan pada sel-sel meristem seperti ujung barang dan ujung akar. Hal ini dilakukan tumbuhan agar bisa segera mendapatkan cahaya matahari agar dapat berfotosintesis.
Tanaman yang tidak mengalami fotosintesis tentu saja kekurangan nutrisi yang berguana bagi pertumbuhan dan perkembangan.  Sehingga tingginya batang yang menjulang ke segala arah pada tanaman berkeadaan gelap akan lebih cepat layu hingga mati. Pada keadaan remang tanaman akan menjulang ke arah sinar matahari sebagai ciri tanaman tersebut berfotosintesis.


Bab 5
5.       Penutup
5.1   Kesimpulan
·         Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume, masa, tinggi pada makhluk hidup, karena adanya pertmbahan jumlah sel dan pembesaran sel. 
·         Perkembangan adalah proses yang menyertai pertumbuhan menuju tingkat kematangan atau kedeewasaan makhluk hidup
·         Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan tahap perkecambahan.  Dormasi-Imbibisi-Diferensiasi-organogenesis.
·         Faktor pertumbuhan dan perkembangan yang uji dalam percobaan ini adalah sinar matahari dan hormon auksin.  Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya etiolasi dengan ciri-ciri sebagai berikut :
-Daun berwarna pucat dan tidak berkembang karena tidak ada klorofil,
-Batang kecil dan ringkih dan tumbuh lebih cepat.
·         Sinar matahari yang besar menyebabkan menekan produksi hormon auksin yang berguna bagi pertumbuhan sel-sel.

5.2   Saran

Daftar Pustaka
Kusumawati, Rohana dkk. 2012. Biologi kelas XII. Intan Pariwara: Klaten.

You Might Also Like

0 komentar

Cari Blog Ini