Am I a Doctor wanna be?
7/12/2012 04:06:00 PM
Bayangan akan
jawaban dari pertanyaan tersebut selalu berputar-putar di benak pikiran
gua. Gua yang seharusnya sudah mempunyai
arah tujuan hidup yang jelas malah masih bimbang, bingung, resah dan gundah
gulana menentukan tujuan gua. Sebagai
seorang anak tujuan gua satu membanggakan dan membahagiakan kedua orang tua,
sebagai wanita seutuhnya tujuan gua menjadi istri dan ibu yang baik, yang
terakhir sebagai manusia tentunya tujuan gua kebahagian dunia dan
akhirat(‘Surga’). Ketiga tujuan di atas
memang umum, sederhana dan nggak muluk-muluk amat, tapi life’s so must go on memangnya gua bakal berdiam diri untuk
mencapai ketiga impian dan tujuan kehidupan tersebut.
Yang sudah menjadi
planning setelah gua –inshaAllah harus! Pasti!- ‘Lulus’ pertama-tama
tentu melanjutkan pendidikan dengan kuliah dan programnya sudah terprogram di
benak gua yaitu Strata 1 atau biasa disebut S1. Namun yang hingga kini menjadi
masalah gua kembali lagi tujuan awal gua yang belum pasti, ingin menjadi apa
gua? Seorang sarjana yap sarjana jurusan
apa?
Ketika gua masih
kecil yaa bisa dibilang sangat kecil saat itu, gua mempunyai random cita-cita. Mulai dari seorang entertainer : penyanyi,
penari, model, pemain sinetron hingga kadang-kadang gua terobsesi sama StandUp comedian(sekarang). Menjadi seseorang yang artistik : pelukis,
arsitek bahkan komikus. Gua juga
berkeinginan menjadi usahawan yang membuka toko kue, retoran, butik sampai-sampai bermimpi punya sebuah
perusahaan penerbitan buku. Kemudian gua
ingin menjadi orang-orang yang berjasa : guru sampai suatu hari gua menyadari
betapa malangnya gua kalau sampai suatu saat menjadi guru yang terbully, dan akhirnya terakhir kali
cita-cita gua mentok jadi dokter anak. Oh
thats an insane idea!!
Menjadi seorang
dokter gua sadari tidak semudah boneka Susan menyuntikan suntikan
cus..cus..cuss pada video klip lagunya.
Entah itu sesuatu yang asal dari gua atau memang kini menjadi impian
rata-rata orang-orang kece berduit(oh bukan! Gua bukan orang macam gitu
aseli!).
Dan jeng..jeng..jeng
ternyata 75% orang-orang terdekat gua mensupport untuk gua menjadi dokter. Itu sebenarnya hanya perhitungan asal gua, ya
memang nyatanya begitu. Si emak-bapak nyaranin
gua buat ambil kedokteran karena peluang kerja jelas nak katanya. Om-tante yang kerjadi di dinas kesehatan pun
satu suara, nanti ada program dokter keluarga loh, jadi gampang sahut
mereka. Dan teman-teman gua dari yang
terdekat sampai yang sok-sok kenal, iya kan elo bisanya hafalan(hah bisanya? Wth are you?), iya nanti kan kita bisa
berobat gratis(ngeeeeh).
Doc Mcstuffins |
Gua mencoba
merubah main set, ‘oke gua calon
dokter’. Tapi nyatanya gua malah makin
absurd ketakutan, kepikiran program kuliah tersebut. Awalnya gua mikir kedokteran itu lama,
bakalan tua di kampus ntar gua. Tetapi
itu pikiran absurd yang rendah banget.
Terus berita tentang maal praktek para dokter yang ngerugian nyawa
orang, gua pikir gua itu satu dari lima orang paling ceroboh, asal, nggak
teliti, jadi kalau gua gagal dan salah pasti langsung ketauan. Kemudian gua mulai kegilaan sama hal-hal
berbau kedokteran gua follow akun twitter saudara-saudara anak kedokteran
berharap tau keseharian calon dokter tapi hasilnya nihil, tetap saja timelinenya berisi umpatan-umpatan kotor
khas remaja tua ibu kota(pis bro!). Gua
jadi hobi nonton acara tv bertemakan kedokteran mulai dari Doc Mcstuffins acaranya disney junior, Scrubs, Off the Map, Grey’s Anatomies dan film kisah dokter
lainnya, gua juga sempet baca personal literatur punya Falla Adinda yang
judulnya ‘Heart Emergency’ tapi itu semua kayaknya salah langkah. Gua browsing-browsing dari lambang kedokteran
sampai Universitas yang jurusan kedokterannya bagus. Dan puncaknya saat studi
wisata gua ke FK Undip-Semarang dan kita semua ditayangin video kegiatan para
mahasiswa kedokteran, mulai dari bedah-bedahan, pelajaran anatomi menganalisa
mayat seorang yang tidak dikenali yang eumpft...undiscribe lah!, ada forensik dan lanjutan-lanjutannya. Tanggapan gua: umm(dag dig dag dig-bunyi
deg-degan-dag dig dag dig) no comment!!!
Ide jurusan
kedokteran ini tetap diiringi kerandoman pikiran gua. Gua juga sempet mau masuk jurusan sastra
Indonesia, Psikologi, Hama Penyakit Tumbuhan, BioKimia, Pertanian, Agrobisnis,
Gizi, FISIP, Hukum, Ekonomi, Teknik Pangan, Ekologi, IT, Bioteknologi, Desain
grafis, interior desain, juga Farmasi.
Setelah gua masuk penjurusan di SMA yaitu IPA kerandoman bisa sedikit
dikurangi. Tapi nyatanya masih menyisakan banyak kerandoman yang lainnya. Gua bukan lagi sok-sokan kebingungan
mentang-mentang nilai gua bagus atau gimana, nilai gua standar-standar aja
kalau dibanding orang-orang di atas dan di bawah gua *loh?* iyaaaa intinya gua
tengah-tengah lah!
UGM!!! |
Saran orang-orang
tertua sih melalui jawaban dari pertanyaan ini :
-di sekolah lu
jago pelajaran apa?
G: Standar mas semuanya
G: Standar mas semuanya
-lu suka pelajaran
apa?
G: Biologi, Kimia, Bahasa ‘a. Asal jangan Mate dan Fisika hehehehe
G: Biologi, Kimia, Bahasa ‘a. Asal jangan Mate dan Fisika hehehehe
-lo program apa
sih?
G: IPA!!! -_____-“ ribut yukkkk!
G: IPA!!! -_____-“ ribut yukkkk!
-lo mau Univ apa?
G: pengennya sih UGM, IPB, UnSoed, UI, UNS *cailah (AMIN YA ALLAH)J random lagiL
G: pengennya sih UGM, IPB, UnSoed, UI, UNS *cailah (AMIN YA ALLAH)J random lagiL
-yaudah kamu
shalat Istikharah dulu
G: iya deh mah...... :’’’’(
G: iya deh mah...... :’’’’(
Help me.
@amalinair
0 komentar