Budaya Demokrasi

12/15/2011 06:48:00 PM

Budaya Demokrasi
Budaya demokrasi pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Budaya demokrasi pancasila mengakui adanya sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Rumusan sila keempat pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan dasar politik Negara yang di dalamnya terkandung unsure kerakyatan, permusyawaratan, dan kedaulatan rakayat merupakan cita-cita kefilsafatan dari demokrasi pancasila. 
Hal-Hal yang Harus di Kembangkan dalam Budaya Demokrasi

1)      Menjunjung tinggi persamaan

Budaya demokrasi mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki persamaan harkat dan derajat dari sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan yang maha esa. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita mampu membuat dan bertindak untuk menghargai orang lain sebagai wujud kesadaran diri untuk menerima keberagaman dalam masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang lain.
2)       Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Setiap manusia menerima fitrah hak asasi dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut bukanlah sesutu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan normayang berlaku dan di patuhi. Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan kehidupan sehari-hariyang bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain perlu dengan sebaik-baiknya.
3)      Membudayakan sikap yang adil

Salah satu perbuatan mulia yang dapat di wujudkan da;am kehidupan sehari-hari baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain adalah mampu bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbutan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain dan proporsional. Masyarakat kita perku mengembangkan budaya bijak dan adil dalam rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4)       Membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
Mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan salah satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah  diperaktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan di terapkan selalu di dahului dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu di upayakan untuk memahami terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu memuaskan banyak pihak sehingga dapat terhindar dari konflik-konflik vertical maupun horizontal.
5)      Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap untuk lebih mengutamakan kepentingan orang lain / umum dari kepentingan peribadi yang sangat penting untuk di tumbuhkan. Kesadaran setiap waraga Negara untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan merupakan wujud cinta dan bangsa terhadap bangsa dan Negara. Kita harus mampu berfikir cerdas dan bekerja keras untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan Negara melalui berbagai bidang kehidupan yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagai mana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan propesi yang kita miiliki.
Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
1)      Di Lingkungan Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·         Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
·         Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
·         Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
·         Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

2)      Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·         Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
·         Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
·         Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
·         Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
·         Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.

3)      Di Lingkungan Sekolah
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·         Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
·         Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama.
·         Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita.
·         Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah.
·         Sikap anti kekerasan.




4)      Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·         Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas.
·         Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya.
·         Memiliki kejujuran dan integritas.
·         Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik.
·         Menghargai hak-hak kaum minoritas.
·         Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat.
·         Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.

Bentuk-bentuk Budaya Demokrasi di Indonesia
1)      Kebebasan Mengeluarkan Pendapat
UU No. 9 Tahun 1998
2)      Kebebasan Berserikat dan Berkumpul
UUD 1945 pasal 28
3)      Pemilihan Pejabat Publik secara Langsung (PEMILU)
4)      Persamaan Gender
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai presiden permpuan pertama Indonesia.

Menampilkan Perilaku Budaya Demokrasi
Sikap positif  terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Setiap warga negara Indonesia diharapkan menunjukkan sikap positif dalam pengembangan nilai-nilai perilaku budaya Demokrasi Pancasila. Berikut ini merupakan sikap positif warga negara dalam perilaku budaya demokrasi di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari :

·         Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil)
·         Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama
·         Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara
·         Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
·         Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya itu
·         Mentaati hukum
·         Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu)

Peranserta warga negara dalam memantapkan pelaksanaan Demokrasi Pancasila, diantaranya dengan menjunjung tinggi budaya Demokrasi Pancasila yang meliputi semangat:

·         kebersamaan

·         kekeluargaan

·         keterbukaan

·         kebebasan yang bertanggung jawab

·         keadilan


Tanggung jawab warga negara dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila, diantaranya :

·         menjunjung tinggi kedaulatan rakyat

·         menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

·         menjunjung tinggi sistem hankamrata dalam pembelaan negara

·         menjunjung tinggi hak azasi manusia dengan segala aspeknya

·         menjunjung tinggi keutuhan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi dan golongan

·         mengutamakan musyawarah mufakat

·          
Daftar Pertanyaan
1.      Apa dampak baik dan dampak buruk dari persmaan gender?
(Khairunnisa)

-          Dampak baiknya pendapatan suatu keluarga bertambah dan dihargainya perempuan.
-          Dampak buruknya hilangnya kesadaran kodrati antara laki-laki dengan perempuan.

2.      Apa ciri-ciri dari Guru yang otoriter dan demokratis?
(Cristian Febrianto)

-          Guru Otoriter : Tidak adil/pilih kasih, melakukan kekerasan, egois, merasa selalu benar dan sebagainya.
-          Guru Demokratis : Terbuka, adil, menerima kritik dan saran, jujur dan sebagainya.

3.      Bagaimana dampak dari teknologi untuk demokrasi?
(M Ichsan S)

Memudahkan penyelenggaraan demokrasi, seperti pada pemilu yang akan menggunakan sitem electronicalput/pemilu elektronik, memberikan kritik ataupun saran pada pemerintah melalui web-web khusus dan lain-lain.

Namun pelaksanaannya tentu mengalami berbagai kendala karena tingkat SDM yang rendah di Indonesia.

4.      Bagaimana cara menanggulangi politik uang?
(Irma Anugriana)

Dengan penegakan sanksi yang tegas, pencabutan izin kepada para parpol yang terbukti bersalah dan yang paling utama soaialisasi kesadaran kepada masyarakat tentang politik uang.





Sumber:
Marlina, Dra. Elin dkk. 2011. Ringkasan Materi dan Latihan Soal PASTI. Bogor: Kintama.
Suprapto dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara. 

You Might Also Like

0 komentar

Cari Blog Ini