Part 4 (emptiness)
8/12/2011 05:01:00 PM
The empty heart never make a loud noise.
Bogor, di sebuah sisi kekosongan hati.
Sungguh kosong, hampa dan menyedihkan. Besok tepat satu minggu dari pertemuan Lala dengan Dimas. Begitu panjang rasanya, tak pernah lagi Lala bertegur sapa bahkan bertatap muka.
Dimas Pradipta ... seseorang di balik pagar hitam yang jadi mantan tetangganya belum lama ini. Tapi sudah lama berada di hati Lala. Usianya lebih 2 tahun dari Lala dan kini sudah menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di kota hujan ini. Tubuhnya tidak begitu proposional, apalagi wajahnya tidak setampan Nicholas Saputra, Justin Timberlake atau Sahrul Khan.(?) Tinggi kurus dan mempunyai hobi yang unik dia sangat mencintai tanaman hias dan jago bermain musik.
Dan Lala.... Azella Rachsya Idwana seorang siswi Sekolah Menengah Atas negeri yang katanya sudah bertaraf Internasional. Lala kini duduk di kelas XI IPA, dengan penuh tekanan dan motivasi tinggi untuk lulus UN dan PTN favorit. Personaliti Lala bisa dikatakan tidak sebaik Dimas. Lala lebih tertutup, lingkungan sosial sempit dan tidak punya hobi atau prestasi di bidang non-akademis. Yaa.. istilah anak zaman sekarang mungkin Lala 99,9% adalah golongan loser.
Kepercayaan diri Lala tipis, minder hingga ingin pindah sekolah pun pernah ia alami. Namun ia wanita yang cukup religius dan percaya pada kebenaran agama dan keyakinannya. Bermata besar, hidung cukup tinggi dan lesung di kanan dan kiri pipinya. Postur tubuh di atas rata-rata dengan tinggi badan 1,65 m dan berat badan 60 kg cukup membuat Lala terlihat “besar”.
Kisah klasik Lala tidak sampai di situ, ia masih sering sekedar melihat keadaan Dimas lewat profil di jejaring sosial. Tidak ada niat untuk bertegur sapa hanya melihat-lihat yang Lala lakukan. “Biasa dan memang seharusnya..begini dan akan selalu begini”.
Lala merasa iba pada dirinya sendiri, “Sedih diriku karena aku, kosong hatiku juga karena aku”.
Terdiam Lala merenungi kisahnya, kisah yang selalu berakhir bukan dengan kata happily ever after.
0 komentar